Rabu, 13 Mei 2015

PERAWATAN LUKA OLEH PERAWAT



by admin
Metode balutan modern…,ehm…apa yah?? Bukannya balutan luka itu sama aja, pake obat atau cairan tertentu dan kassa..udah. Begitu ungkapan yang sering kita dengar ketika diperkenalkan dengan balutan modern. Sebenarnya apa sih balutan modern itu? Ada yang tidak modern dong? Tanya seorang pasien saat ditawarkan oleh perawat spesialis luka untuk menggunakan metode perawatan luka dengan balutan modern. Dan apa sih untungnya?
Ya…, pertanyaan itulah yang kerap di tanyakan oleh pasien dan keluarga ketika akan dilakukan perawatan luka oleh perawat yang memang mempunyai dasar ilmu dan pengetahuan serta pengalaman dalam merawat berbagai jenis luka.
Metode perawatan luka dengan tehnik/balutan modern adalah tehnik balutan luka dengan menggunakan obat-obatan untuk luka yang disesuaikan dengan kondisi luka, dimana kondisi luka itu bermacam-macam dan kondisi tersebut bisa dilihat dari warna dasar luka. Warna dasar luka hitam ( nekrotik ), luka terinfeksi (kuning), granulasi (merah ) dan epitelisasi ( merah muda ). Warna luka yang semakin mendekati warna merah muda berarti luka mengalami proses perbaikan. Kondisi tersebut harus senantiasa diusahakan terjadi, salah satunya adalah dengan menggunakan balutan yang mengandung obat topical yang sesuai dengan kondisi luka tersebut.
Nah dengan melihat warna dasar luka tersebut kita dapat mengetahui kondisi luka dan jenis balutan apa yang dibutuhkan sehingga luka dapat dengan cepat menuju perbaikan.
Sebagai contoh, luka yang berwarna hitam ( nekrosis ) yang berarti pada luka tersebut terdapat jaringan mati yang mana jaringan mati tersebut harus hilang, maka kita membutuhkan balutan yang mampu memberikan kelembaban yang lebih (ekstra mois) pada luka tersebut agar warna hitam menghilang ataupun jaringan yang nekrotik dapat dengan mudah diangkat (debridemang),maka balutan yang dibutuhkan adalah balutan yang mengandung hydrogel karena hydrogel mampu melunakkan jaringan yang hitam (nekrotik).
Untuk luka yang terinfeksi ( kuning ) maka balutan yang digunakan bertujuan mengurangi/menghilangkan infeksi pada luka tersebut. Contoh balutan yang digunakan adalah yang mengandung anti bakteri .
Pada luka yang bergranulasi ( warna merah )maka balutan yang jadi pilihan adalah yang mampu mensupport terjadinya jaringan granulasi misalnya dengan balutan yang mengandung hidrokoloid/kalsium alginate.
Untuk luka yang sudah/sedang mengalami epitelisasi maka balutan yang digunakan adalah yang mampu mensupport epitelisasi bisa hidrokoloid.
Keuntungan yang bisa didapat ketika menggunakan balutan modern diantaranya adalah balutan tersebut tidak perlu diganti setiap hari, mungkin 3-7 hari sekali atau lebih tergantung kondisi luka pasien, semakin banyak eksudatnya dan semakin terinfeksi maka balutan bias diganti 3 hari sekali, namun jika luka sudah sedikit eksudatnya dan infeksi sudah minimal maka balutan bisa diganti 7 hari bahkan lebih. Jika penggunaan balutan tersebut tepat maka biaya dan waktu yang dihabiskan selama perawatan bisa lebih efektif dan efisien
Dengan demikian, jika perawat mampu menganalisa dan menentukan jenis balutan yang cocok dan tepat dengan kondisi luka maka diharapkan luka akan cepat menuju perbaikan. Namun penggunaan balutan modern tersebut juga harus memperhatikan kemampuan financial pasien, mengingat harga dari balutan modern tersebut lebih mahal di banding dengan balutan konvensional. Sehingga apapun balutan yang dipakai harus dikomunikasikan dengan pasien. Walaupun sebenarnya jika penggunaan balutan tersebut tepat maka hasil yang diharapkan seimbang bahkan lebih dari harga balutan tersebut.
Semoga bermanfaat…..

by admin
Pengaturan makan merupakan pilar utama pengelolaan diabetes mellitus (DM). Namun, Diabetisi (orang dengan diabetes) sering mendapat berbagai informasi tentang makanan dan DM dari berbagai sumber yang tidak selalu benar. Informasi yang kurang tepat sering kali merugikan Diabetisi itu sendiri, antara lain tidak lagi dapat menikmati makanan kesukaan mereka.
Sebenarnya anjuran makan pada Diabetisi sama dengan anjuran makan sehat umumnya, yaitu makanan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing. Sebaliknya anjuran makan bagi Diabetisi juga akan sangat baik untuk orang sehat yang non DM dan juga untuk mencegah penyakit salah gizi yang lainnya.
Tujuan makan sesuai kebutuhan kalori adalah agar dapat mencapai dan mempertahankan berat badan yang normal. Pada Diabetisi yang gemuk, kadar gula darah sulit dikendalikan, sehingga berat badan perlu dibuat normal. Berat badan normal berkisar antara kurang dari 10% sampai lebih dari 10% dari berat badan idaman.
Berat badan idaman adalah 90% x (tinggi badan dalam cm dikurang 100 kg). Bila tinggi badan 160 cm, maka berat badan idamannya adalah 90% x (160-100) kg = 54 kg. Berolahraga dengan teratur dapat membantu menurunkan berat badan dan mengendalikan kadar gula darah.
Selain perlu mencapai gula darah dan mempertahankan gula darah mendekati normal, Diabetisi juga perlu mencapai dan mempertahankan lemak darah serta tekanan darah yang normal. Diabetisi tak perlu takut makan dan dianjurkan makan bersama anggota keluarga lainnya, yaitu menu makanan yang seimbang sesuai kebutuhan gizi.
Kandungan zat gizi dalam makanan serta anjurannya untuk diabetisi sebagai berikut:
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari dan terdiri atas tepung-tepungan dan gula. Diabetisi dianjurkan mengkonsumsi padi-padian, sereal, buah dan sayuran karena mengandung serat tinggi, juga vitamin dan mineral.
Makanan yang perlu dibatasi adalah gula, madu, sirup, kue kukis, dodol dan kue-kue manis lainnya. Karbohidrat sederhana seperti gula hanya mengandung karbohidrat saja tetapi tidak mengandung zat gizi penting lainnya sehingga kurang bermanfaat bagi tubuh.
2. Protein
Protein adalah zat gizi yang penting utuk pertumbuhan dan pengganti jaringan yanng rusak. Oleh karena itu perlu makan protein setiap hari. Sumber protein banyak terdapat dalam ikan, ayam, daging, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Lemak juga sumber tenaga. Bagi Diabetisi makanan jangan terlalu banyak digoreng, sebaiknya lebih banyak dimasak menggunakan sedikit minyak sepeti dipanggang, dikukus, dibuat sup, direbus atau dibakar. Batasi konsumsi makanan tinggi kolesterol seperti otak, jerohan, kuning
4. Vitamin & mineral
Vitamin dan mineral terdapat pada sayuran dan buah-buahan, berfungsi utuk membantu melancarkan kerja tubuh. Apabila kita makan makanan yang bervariasi setiap harinya maka tidak perlu lagi vitamin tambahan. Diabetisi perlu mencapai dan mempertahankan tekanan darah yang normal. Oleh karena itu perlu membatasi konsumsi natrium. Hindari makanan tinggi garam dan vetsin. Anjuran makan garam dapur sehari kira-kira 6-7 gram (1 sendok teh).
Menu Seimbang
Makanlah beraneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun serta sumber zat pengatur.
  1. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi: karbohidrat, lemak, dan proten. Makanan sumber zat tenaga antara lain nasi serta penggantinya seperti roti, mie, kentang, dll.
  2. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral. Makanan sumber zat pembangun antara lain kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam, daging, susu, keju dll.
  3. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber zat pengatur antara lain sayuran dan buah-buahan.
Makanlah Teratur
Untuk dapat makan sesuai kebutuhan gizi, anda perlu mengetahui kebutuhan kalori sehari. Selain membantu dalam kebutuhan kalori, ahli gizi/diet juga menyaranakan variasi makanan sesuai dengan daftar bahan makanan penukar.
Porsi makanan hendaknya tersebar sepanjang hari, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam serta kudapan diantara waktu makan. Diabetisi yang menggunakan insulin atau OHO, sebaiknya memperhatikan jadwal makan teratur, jenis serta jumlah makanan. Bila mereka makan tidak teratur, dapat menyebabkan hipoglikemia (penurunan kadar gula darah < 60 mg/dL) yang bisa membahayakan.
Jumlah & Jenis Makanan Sehari-hari
Sebagai pedoman, anda dianjurkan makan 3 kali sehari yang terdiri dari:
  1. Satu piring nasi atau penggatinya.
  2. Satu potong ikan atau penggantinya.
  3. Satu mangkok sayuran.
  4. Buah-buahan.
Diantara waktu makan tersebut di atas dapat diselingi dengan kudapan/makanan ringan, contohnya buah atau kue.
Sumber : Hidup Sehat dengan Diabetes, Pusat Lipid & Diabetes RSCM/FKUI | 06-08-2007 |

Jul
23
by admin

balutan luka modern
Proses penyembuhan luka memang harus melewati tahap-tahapan tertentu yaitu:  fase inflamasi, fase rekonstruksi dan fase maturasi, dan  untuk mendukung terjadinya proses tahapan2 tersebut maka perawat dapat memodifkasi lingkungan luka agar proses tersebut terlewati dengan baik oleh luka tersebut.
Dahulu konsep perawatan luka yang dikenalkan adalah konsep basah/kering dan hanya menggunakan kassa dan obat luka iodine (betadine) yang diencerkan dengan nacl 0,9%, tak peduli luka seperti apa namun penanganannya sama, namun saat ini penelitian2 terkait perawatan luka sudah marak dilakukan dan telah berkembang. Salah satunya adalah penelian  Winter tahun 1962,  menyatakan kelembaban pada lingkungan luka akan mempercepat proses penyembuhan luka dikarenakan lingkungan yang lembab (moisture balance) akan mempercepat proses penyembuhan luka dan mengurangi rasa nyeri.
Namun kondisi lembab yang seperti apakah yang cocok untuk penyembuhan luka???
Kondisi luka lembab disini dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi tidak kering namun juga  tidak basah, sehingga luka terlihat seperti bercahaya.
Menurut Haimowitz, Julia.E., 1997, ada beberapa keuntungan prinsip moisture dalam perawatan luka, diantaranya:
  • Mencegah luka menjadi kering dan keras.
  • Meningkatkan laju epitelisasi.
  • Mencegah pembentukan jaringan eschar
  • Meningkatkan pembentukan jaringan dermis.
  • Mengontrol inflamasi dan memberikan tampilan yang lebih kosmetis.
  • Mempercepat proses autolysis debridement.
  • Dapat menurunkan kejadian infeksi.
  • Cost effective.
  • Mempertahankan aktifitas neutrofil.
  • Menurunkan nyeri.
  • Memberikan keuntungan psikologis.
  • Mudah digunakan.

Lingkungan luka yang lembab dapat diciptakan dengan tehnik membalut tertutup (occlusive) atau semi occlusive dan dengan menggunakan balutan luka modern: hidrokoloid, transparan film dll.
Oct
26

Perawatan Dan Penyembuhan Luka Operasi

Luka operasi adalah luka yang disebabkan karena tindakan operasi misalnya: operasi saesar, operasi usus buntu, dll.  Biasanya luka tipe ini lebih kecil hanya berupa sayatan dan sudah dilakukan penjahitan jaringan, sehingga biasanya luka tidak dalam kondisi terbuka.  Untuk kondisi ini luka berada pada kondisi luka bersih  sehingga yang harus ditekankan adalah perawatan luka selanjutnya juga harus mempertahankan kebersihannya/ sterilitasnya, karena itu adalah hal yang penting yang harus diperhatikan agar luka segera sembuh.
Selain perawatan yang baik, nutrisi juga merupakan factor penting yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka, disarankan agar makan makanan yang mengandung protein tinggi: telur, ikan, daging, dll, karena protein sangat diperlukan untuk proses penyembuhan luka. Namun dimasyarakat masih banyak pendapat yang menyatakan jika makan ikan/telur maka luka akan basah dan sulit sembuh, pendapat tersebut tidaklah tepat malah akan memperlama proses penyembuhan luka dan memperburuk luka. Namun jika orang tersebut punya alergi terhadap jenis protein tertentu maka ada baiknya jenis protein tersebut diganti dengan protein lain yang lebih aman buat orang tersebut.
Luka operasi secara normal akan mengalami penyembuhan luka setidaknya dalam waktu 3 minggu, jika dalam kurun waktu tersebut luka tidak mengalami penyembuhan, maka luka sedang mengalami masalah. Penggunaan balutan luka modern yang tepat juga mampu mengatasi luka yang mengalami perlambatan proses penyembuhan luka. Untuk infomasi lebih lanjut sebaiknya konsultasikan dengan perawat luka berpengalaman dan bersertifikat agar perawatan yang dilakukan tepat sehingga proses penyembuhan luka cepat terjadi. Hubungi perawat luka tersertifikasi internasional  081584077677..jangan tunggu luka mengganggu aktivitas Anda. Salam sehat..

by admin
Luka adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada jaringan kulit entah disebabkan oleh trauma, kuman, dll dan sering kali luka berada dalam kondisi kotor atau terkontaminasi, lalu apakah luka perlu dicuci?? Dan bagaimanakah caranya?? Menggunakan cairan apakah??
Ya..luka memang perlu dicuci  karena dengan mencuci luka telah mengurangi jumlah kuman yang terdapat pada luka 50-75%.Pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan cairan yang aman buat kulit dan luka serta tidak mempengaruhi kondisi sistemik tubuh ketika luka tersebut dicuci. Ada berbagai macam jenis cairan yang dapat digunakan untuk mencuci luka mulai dari cairan air yang matang, NaCl 0’9% dan lain2. Penggunaan tanaman herba yang mempunyai efek antiseptic juga dapat digunakan misalnya cairan rebusan daun jambu biji/daun sirih. Penggunaan cairan yang toksik  seperti  Hidrogen peroksida (H2O2), povidine iodine, hypoclorite solution, asam asetat, cetrimide sangat tidak dianjurkan karena dapat merusak jaringan granulasi yang sehat. Lalu bagaimana cara mencucinya?? Caranya adalah bisa dengan cara menggosok, mengguyur atau merendam luka pada cairan tersebut. Penggunaan kassa kecil boleh saja digunakan untuk menggosok luka dan mengangkat jaringan mati namun harus diperhatikan jangan sampai menyebabkan luka baru.  Efek penggunaan cairan yang hangat untuk mencuci luka diharapkan akan memperlancar pembuluh darah tersebut.

by admin
Perawatan luka saat ini sedang memasuki era baru dimana sedang terjadi perubahan metode dalam perawatan luka, trend saat ini adalah merawat luka dengan tehnik lembab, dimana berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh 3 orang peneliti dunia sejak tahun 1940 – 1970 dan didapatkan kesimpulan bahwa tehnik perawatan luka dengan tehnik lembab mempunyai banyak kelebihan diantaranya adalah:  1. Laju epitelisasi pada luka yg ditutup oleh poly-etylen 2 kali lebih cepat sembuh disbanding dengan luka yg dibiarkan kering, 2. Merawatan luka lembab tidak meningkatkan infeksi (hanya 2,5%) dibandung dengan meteode perawatan kering (9%).  Berawal dari penelitian2 itulah hingga saat ini telah berkembang balutan luka yang mampu menjaga kelembaban luka atau yang biasa disebut balutan luka modern. Balutan modern adalah balutan luka yang diproses sedemikian rupa yang berfungsi menjaga kelembaban luka dan diharapkan ketika luka dalam kondisi lembab maka proses penyembuhan luka akan berjalan lebih baik.
Balutan modern sudah dikenal didunia sejak awal tahun 1990an namun baru berkembang pesat pada beberapa tahun belakangan ini di Indonesia. Di dunia sudah ada sekitar 3000an lebih jenis-jenis balutan modern dan senantiasa berkembang mengikuti perkembangan teknologi dalam perawatan luka.
Berikut akan diperkenalkan beberapa jenis balutan luka modern:
1.       Hidrokoloid
Mengandung partikel hydroaktif yag terikat pada polimer hydrofobik. Kelebihan akan cairan pada luka akan diserp dan balutan akan berubah menjadi gel.balutan yang berfungsi menjaga kelembaban luka, mempunyai kemampuan menyerap cairan minimal, cocok untuk luka pada fase epitelisasi (warna dasar luka pink), dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya maserasi. Contoh produk: comfeel transparan
2.       Alginate
Balutan luka yang berbahan dasar dari rumput laut, mempunyai kemampuan menyerap cairan luka minimal-sedang, juga mempunyai kemampuan menghentikan pendarahan minimal, cocok untuk luka pada fase granulasi. Contoh produk: Cutimed Alginat, Curasorb
3.       Hydrogel
Balutan ini berbahan dasar gliserin, mempunyai kemampuan untuk melunakkan jaringan luka yang telah mati, cocok untuk luka dengan warna dasar hitam/kuning
4.       Balutan Anti Bakterial
Balutan ini mempunyai sifat antibacterial, sehingga mampu membunuh/menghilangkan  kuman2 yang ada pada luka, jenisnya puun bermacam-macam ada yg seperti jaring2 dan mempunyai sifat hydrofobik yang kuat sehingga mampu menarik kuman pad luka, contoh: sorbach, ada yg berbentuk serbuk contoh: iodosorb, ada yg berbentuk lembaran yg dicampur dengan alginate, contoh: seasorb, dll
5.       Foam
Balutan ini adalah berbahan dasar polyurethane foam mempunyai kemampuan yg sangat besar dalam menyerap cairan luka, cocok untuk luka yang memiliki eksudat yang banyak.
6.       Silver Dressing
Balutan yang mengandung silver, mampu menghancurkan koloni kuman dgn baik. Cocok untuk luka yang terinfeksi. Contoh: Acticoat
Demikian adalah beberapa contoh dari sekian banyak balutan yang ada di dunia, yang bila digunakan dengan tepat akan mempercepat proses penyembuhan luka. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perawatan luka dengan metode balutan luka modern dapat menghubungi Klinik Khusus Perawatan Luka 021-99442130 / 081584077677 atau mengunjungi


by admin
Pernahkah anda ketika mengalami luka, lukanya sulit untuk sembuh? Jika ya, mungkin saja Anda mengalami kekurangan mineral Zinc (seng) dalam tubuh. Hal tersebut dikarenakan Zinc mempunyai peran khusus dalam metabolism kulit dan jaringan ikat.
Hal ini di ketahui secara tidak sengaja semenjak zaman Yunani  kuno, ketika Calamine lotion yaitu sejenis lotion kulit yang mengandung  ZnCO3 pertama kali digunakan untu kulit. Dalam dunia kedokteran , khususnya pada pasien pasca operasi, diberikan zinc (ZnSO4) untuk mempercepat penutupan luka akibat proses operasi.
Zinc merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. zinc berperan dalam respon imun, fungsi otak dan kemampuan reproduksi. Zinc sangat penting perannya dalam metabolisme sel agar mampu berfungsi dengan baik. Sekitar 100 enzim mengandalkan zinc untuk membantu mengkatalisis reaksi kimia penting dalam tubuh. Zinc melindungi selaput sel dari kerusakan oksidatif dan menstabilkan struktur protein sel. Zinc mengikat DNA dan membantu gen memerintahkan sel-sel tentang apa yang harus dilakukan, perintah ini termasuk memberitahu sel-sel tertentu untuk mati, hal ini penting untuk pertumbuhan, kehamilan dan pencegahan penyakit. Zinc juga membantu mengontrol pelepasan hormone dan transmisi impuls saraf.
Kemampuan zinc dalam mempercepat proses penitipan luka ini disebabkan oleh karena zinc mempunyai  peranan yg penting dalam sintesa protein dan proses replikasi sel. Struktur kulit kita terdiri dari jaringan ikat yang tersusun oleh protein. Pada kondisi defisiensi zinc, maka proses sintesa protein dan replikasi dari sel-sel jaringan ikat bawah kulit akan menjadi terhambat, sehingga proses penutupan/penyembuhan luka juga akan terhambat.
Makanan yang tinggi kandungan zinc-nya antara lain adalah: daging, kerang-kerangan, biji-bijian, serealia dan kacang-kacangan. Dan kandungan tertinggi ada dalam kacang-kacangan seperti kacang mete, kacang almond dan biji bunga matahari
Adapun kebutuhan zinc untuk orang  dewasa adalah 15 mg/hari, dan dari jumlah tersebut hanya 20-30 %nya yang akan diserap oleh tubuh kita. Kebutuhan tubuh akan zinc juga meningkat pada keadaaan proses pertumbuhan, penyakit ginjal, hemodialisa, kecanduan narkotik, dll.
Jadi jika Anda mengalami luka dan ingin proses penyembuhan luka berlangsung dengan cepat maka Anda harus memperbanyak konsumsi zinc, dan banyka makan makanan yang mengandung tinggi protein.  Ada baiknya juga untuk menggunakan salep dengan bahan  yg mengandung zinc. Dan ketika luka yg Anda miliki tidak kunjung mengalami berbaikan sebaiknya Anda segera menghubungi perawat spesialis luka agar luka mendapatkan perawatan yang tepat.
Moga bermanfaat…

Jun
14
Normalnya, tidak ada orang yang ingin untuk memiliki jerawat di wajah, karena sering meninggalkan bekas yang tidak nyaman untuk dilihat. Tapi faktanya banyak orang yang sudah berusaha untuk menjaga kesehatan tetap terkena masalah yang satu ini, karena memang sulit dihindari.
Nah, jika Anda termasuk salah satu orang yang memiliki masalah dengan bekas jerawat, tidak perlu khawatir, karena ternyata walaupun sudah terlanjur terkena jerawat, bekas yang tersisa bisa dihilangkan dengan mudah dan secara alami, tanpa perlu keluar banyak biaya untuk membeli berbagai obat kimia sintetis. Ape saja yang dapat dipakai? Berikut beberapa di antaranya :
Memakai Larutan Vitamin C
Menurut National Institute of Health, vitamin C memiliki peran yang sangat penting di dalam menghilangkan bekas luka, selain kandungannya yang berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh. Menurut Natural Home Remedies, Cara untuk memakai vitamin C untuk keperluan menhilangkan luka, adalah dengan mengoleskannya kepada area di mana bekas luka berada. Pengobatan dengan mengoleskan di daerah luka ini biasa juga disebut sebagai teknik pengobatan secara topikal.
Salah satu teknik yang bisa dipakai contohnya adalah dengan menggunakan buah lemon yang kaya akan vitamin C. Peras buah lemon tersebut, lalu serap airnya dengan kapas katun. Selanjutnya tempelkan kain katun berisi air perasan buah lemon tersebut kepada bekas luka selama 10 menit, setelah itu bersihkan wajah Anda.
Cara lainnya seperti dijelaskan Livestrong adalah dengan mengkonsumsi berbagai makanan yang mengandung vitamin C untuk membantu menghilangkan bekas luka seperti kiwi, lemon, aprikot dan apel.
Menggunakan Tea Tree Oil / Tea Tree Extract
Salah satu cara lain yang disarankan oleh Mayo Clinic adalah menggunakan Tea Tree Oil (TTO / Minyak Pohon Teh).  Caranya adalah dengan menggunakan larutan yang berisi 5% TTO, lalu ditempelkan ke daerah bekas luka jerawat pada wajah.
Akan tetapi cara ini memiliki kontra indikasi (efek resiko yang negatif) dengan kondisi kulit yang mengalami rosacea, yaitu kondisi radang pada kulit yang biasanya memberikan efek berwarna merah dan kadang bernanah. Jadi jika Anda mengalami masalah rosacea pada kulit, sebaiknya gunakan terapi yang lainnya.
Menggunakan Aloe Vera (Lidah Buaya)
Aloe Vera atau yang dikenal sebagai Lidah Buaya, dapat juga dipakai untuk menghilangkan bekas luka jerawat. Menurut Mayo Clinic, Aloe Vera memiliki sifat immunomodulatory (meningkatkan imunitas tubuh, atau kadang juga disebut immune booster) yang dapat membantu untuk menghilangkan inflamasi pada kulit, sekaligus mempercepat penyembuhan luka.
Cara pemakaian aloe vera untuk mengobati bekas luka adalah dengan mengoleskan gel (cairan) aloe vera ke daerah yang terkena luka jerawat. Lakukan 3-4 kali sehari supaya hasilnya maksimal. Dalam 3-7 hari hasil dari pengobatan dapat mulai terlihat.
Menggunakan Cream Gamat/Teripang
Salah satu cara lainnya yang dapat Anda aplikasikan untuk menghilangkan bekas luka adalah dengan menggunakan cream gamat/teripang. Seperti dipublikasikan dalam National Library of Medicine, gamat terbukti dapat membantu untuk mempercepat penyembuhan bekas luka di kulit.
Untuk memakai gamat/teripang, disarankan yang sudah dalam bentuk cream/gel, sebab gamat hidup di dalam laut dan sulit untuk ditemukan dalam kondisi hidup. Di pasaran juga terdapat beberapa obat yang berbentuk kapsul ekstrak gamat, bagi Anda yang ingin untuk menambah kecepatan dan daya pengobatan terapi gamat, boleh juga untuk menambah suplemen yang satu ini.
Kesimpulan dan Saran
Beberapa cara di atas akan dapat membantu Anda untuk memiliki kulit yang bersih dan bebas dari bekas luka jerawat secara alami, dan tidak perlu mahal. Pilih yang menurut Anda mudah dan murah untuk dilakukan.
Akan tetapi ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu pengobatan secara natural seperti ini biasanya akan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pengobatan dengan bahan kimia sintetis. Jadi, tetaplah sabar dan tekun dalam melakukan terapi ini, supaya hasilnya dapat terlihat dan bekas luka menjadi hilang. Semoga bermanfaat.
Tentang Penulis
Haryo Muslim Amanah, adalah seorang penggemar berbagai situs kesehatan terpercaya seperti Mayo Clinic, Web MD, Health Line dan lain sebagainya. Saat ini aktif menulis artikel wiki di www.ahliherbal.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar